Dekan FKIP UNIBA Tampil Sebagai Narasumber dengan tema Balikpapan Gerbang IKN, Tantangan dan Peluang dalam Dunia Pendidikan


BALIKPAPAN—Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM., menjadi narasumber yang bertemakan Balikpapan Gerbang IKN, Tantangan dan Peluang dalam Dunia Pendidikan, yang berlangsung di Ballroom Putri Aji Karangmelenu, Gedung G, lantai 8, kampus Universitas Balikpapan, Sabtu (18/11/2023).

Hadir pada acara ini diantaranya H. Sulasman selaku Chief Operation Expert Balikpapan PT Pama Persada Nusantara. Kombes Pol Rickynaldo Chairul selaku Direktur Narkoba Polda Kaltim. Wakil Dekan FKIP Prita Indriawati S.Pd. M.Pd,. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kiftian Hady Prasetyo S.Pd. M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Husnul Khatimah M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Deden M.Pd., Serta kepala SD dan SMP se-Balikpapan berjumlah 85 orang.

Dalam beberapa materi yang disampaikan Dr. H. Sugianto adalah tentang Kebijakan Pendidikan Kota Balikpapan yang meliputi memastikan keberlangsungan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan kombinasi yang basisnya teknologi digital. Serta strategi pendidikan tanpa sekat-sekat. “Siapapun anak usia sekolah harus dapat bersekolah tidak ada sekat-sekat, mau kaya, miskin dan pinggiran  harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas berbasis teknologi digital baik sekolah negeri maupun swasta,” ujar Dr. H. Sugianto.

Selanjutnya Dr. H. Sugianto memaparkan, kelompok tantangan dan harapan pendidikan pertama dengan ekosistem sekolah. Di mana peran kepala sekolah di situasi saat ini belum mampu menggerakkan ekosistem sekolah untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada siswa  dan manajemen sekolah bersifat administratif standar dan kepala sekolah sebagai tugas tambahan.

Menurutnya, kepala sekolah harapannya di masa mendatang agar kepala sekolah menjadikan sekolah kegiatan yang menyenangkan, manajemen kepala sekolah bisa kolaboratif yang link dan match di dunia industri dan kolaboratif berbagai institusi yang kompeten. Sedangkan guru adalah pemilik atau pembebas pembuat kurikulum sendiri. Saran pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Kebudayaan melakukan Penguatan SDM sekolah dan digitalisasi untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah.

Lebih lanjut Dr. H. Sugianto menyampaikan ada empat tipologi guru berdasarkan cara memanfaatkan waktu. Pertama guru yang menjadikan semua pekerjaan dalam kategori penting dan genting ini masuk pada kategori guru krisis. Dua guru yang menjadikan semua pekerjaan dalam kategori tidak penting tetapi genting ini masuk pada kelompok guru korban keadaan. Ketiga guru yang menjadikan semua pekerjaan dalam kategori tidak penting dan tidak penting kelompok ketiga ini adalah guru yang bingung. Yang keempat guru yang menjadikan semua pekerjaan dalam kategori penting dan tidak genting inilah tipologi tipologi guru yang efektif dinamis dan kreatif semua pekerjaannya dianggap penting tetapi tidak Genting sehingga ia mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan waktu yang tepat.

Di ujung materi, Dekan FKIP ini menyampaikan Harapan di masa yang akan datang mudah-mudahan pengambil kebijakan dapat menetapkan Kepala Dinas Pendidikan itu yang berlatar belakang dari kepala sekolah yang berprestasi atau guru yang berprestasi. Selama ini sejak kami tinggal di balikpapan sejak tahun 1983 belum pernah Kepala Dinas Pendidikan itu yang berasal dari guru atau kepala sekolah yang berprestasi. Harapan kedua dekan FKIP ini mengharap agar dunia pendidikan Tidak terkontaminasi dengan kepentingan sesaat sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kota Balikpapan khususnya dapat terealisasi. Semakin berkualitas Pendidikan Kota Balikpapan maka Insya Allah semakin berkualitas pula masyarakat kota Balikpapan, apalagi kota Balikpapan sebagai Kota penyangga IKN saatnya dari sekarang berbenah dan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan.